Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Journey

Semua hal akan terlewati. Tinggal bagaimana kita melewatinya. Kadang kita terlalu serakah hingga melawan alur. Padahal dengan mengikuti alur dan terus mengalir lembut pun pada akhirnya akan sampai pada laut lepas yang bebas. Yang perlu diperhatikan hanya bagaimana cara mempertahankan kestabilan posisi agar tetap mengapung dipermukaan. Ketika telah berhasil mencapai lautan lepas, tatap langit, tengok sekitar. Sadari, dunia ini luas. Di sini kita dihadapkan pada dua pilihan: melihat ke belakang -sebuah sungai yang di kiri-kanannya penuh rintangan dan tak jarang membuat kita terluka- atau melihat ke depan -yang merupakan lautan luas dan bebas tanpa kungkungan-. Fokus & sisi kehidupan ini tidak hanya satu. Saat kita menemukan komponen sisi yang justru melemahkan & meruntuhkan, ingatlah bahwa kita masih punya beberapa sisi lain untuk menopang & menguatkan kita.

Trust . . . No One!

Ada orang yang terlalu baik hingga mudah sekali untuk percaya pada orang lain. Berkali-kali ia percaya dengan seseorang dan berkali-kali pula ia sakit karena hal itu. Sampai akhirnya dia menyerah, memutuskan untuk berhenti dan menjauh dari orang yang menghancurkan kepercayaannya. Lama ia berusaha mengobati sendiri sakitnya. Menyusun keping-keping kepercayaannya yang telah hancur, tersusun rapi namun guratan-guratannya tak dapat dihilangkan; membekas! Hingga kemudian ia berjumpa seseorang. Ia sangat berusaha untuk tetap bisa percaya penuh dengan orang lain, termasuk dengan orang yang baru dijumpainya. Sedikit demi sedikit ia mulai bisa percaya. Seiring waktu kepercayaannya sudah setengah terisi. Tiba-tiba ada satu hal yang ia sadari, satu kebohongan orang itu terbongkar. Dia menangis, sakit kembali, dan kepercayaannya tersisa sangat sedikit. Namun dia pikir itu hanya kesalahan yang tak disengaja, ia harus bisa memaafkan, melupakan dan mempercayai orang itu kembali. Semakin jauh berja