Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

T A L E

Tanpa disadari, aku telah menggantungkan harap pada makhlukNya. Betapa aku benang rapuh terjuntai; bergantung padamu, sebilah jarum. Aku bergenggam kuat denganmu menghalau setiap hembus angin; dia yang arogan memisahkanku darimu. Bukankah pemeran yang lebih dulu terlibat lebih mengetahui bagaimana alur kisah. Tapi, aku dulu pernah belajar bahwa dalam sebuah cerita akan ada pemeran orang ketiga serba tahu. Pada akhirnya, serumit apapun alurnya, sebanyak apapun pemeran lain melesak masuk . . . karena aku percaya padaNya, penulis skenario terbaik, maka aku yakin endingnya akan tetap "They live happily ever after."

Night Diary

Tak ada satu pun yang aku sesali. Seiring berjalannya waktu, aku semakin mengerti bahwa tidak ada guna memaksa semuanya berjalan sesuai keinginan. Aku pernah menangis, marah dan kecewa karena satu dan lain hal yang nyatanya tak sejalan dengan ekspektasi dan khayal. Biarkan. Luapkan. Sudah ku teriakkan inginku di depan mereka. Tapi, ah sudahlah, tidak mengubah keadaan. Ternyata, apa yang ku jalani kini semuanya membahagiakan. Semua yang ku dapat kini adalah hasil dari kekecewaan dimasa lalu, buah dari ekspektasi yang kontra dengan realita . Ternyata benar, akhir dari setiap sub-kisah hidup ini bahagia. Bila masih kecewa, maka itu belum mencapai akhir. Alhamdulillah. Tak ada satu pun yang aku sesali . . . -good night, Indonesia.