Akhirnya, Sumpah Dokter! (Flashback Koass)

Rattan Inn, 18 Januari 2022 ...
Alhamdulillah, hari yang ditunggu sejak lama akhirnya tiba.

Sejak hari pertama masuk kuliah di Fakultas Kedokteran, inilah hari yang paling dinantikan. Yang perjuangannya sangat lama, panjang, sulit, penuh pengorbanan, ada air mata juga yang beberapa kali tumpah. Lelah, fisik & psikis. Demi bertahan hingga hari yang dinanti ini tiba ...

Saat masih kuliah dulu, setiap kali ada acara sumpah dokter kakak tingkat aku selalu terdiam sejenak menatap gedung teater FK ULM dari bawah. "Semoga aku bisa segera sumpah dokter juga. Semoga ketika hari itu tiba, aku sedang dalam kondisi terbaik bersama mama & abah." Lalu mataku berkaca-kaca menahan tangis, sesak di hati, namun juga membangkitkan semangat yang semakin tinggi.

Ada 3 pos kebahagiaan bagi mahasiswa FK:
1. Saat diterima masuk kedokteran (baca deh postingan aku tentang perjuangan SNMPTN hehe)
2. Saat wisuda S1 (S.Ked)
3. Saat sumpah dokter (officially a medical doctor)

Wisuda seperti men-charge kembali semangat yang sudah luntur setelah berjuang menjalani 7 semester kuliah & skripsi. Setelah di charge kembali, semangat itu digunakan untuk bekal menjalani hari-hari koass. Menjadi dokter muda itu tidak seindah yang ku bayangkan.

Awalnya aku bersemangat masuk koass. Ternyata, kesibukan yang ku keluhkan saat di bangku kuliah ga ada apa-apanya dibandingkan kesibukan koass. Ada saat dimana aku pulang ke rumah hanya untuk mengambil baju ganti lalu kembali ke rumah sakit. Kayak mpok Thoyibah, ga pulang-pulang. Jaga IGD anak kayak orang gembel yang ga punya rumah (soalnya tidur, makan, mandi, dan hidupku seluruhnya di IGD seminggu, ga pulang-pulang hehe).

Ada saat dimana orangtuaku tengah malam datang ke RS untuk mengantari makan karena tau anaknya "bau" saat jaga di penyakit dalam (bau = banyak pasien, udah gitu kondisi gawat semua😭). Sampai ga ada waktu beli makan, apalagi tidur. Stase IPD jadi stase mayor paling mengesankan karena "kebauan"ku, di RS manapun aku dikirim dinas di situ lah pasien penyakit dalam menumpuk, berkali-kali melakukan RJP, berkali-kali harus stay semalaman karena kondisi pasienku menurun & sudah harus dipantau setiap 10-15 menit sekali.

Bagaimana dengan stase lain? Ada juga yang santai. Tapi ada juga yang jam 4 subuh aku sudah harus ke RS untuk follow up pasien di seantero RSUD besar ini. Dalam sehari, keliling RS itu bisa setara dengan jalan kaki 7-9 kilometer. Sehat sih jadinya, tapi habis semua energi dari makanan yang dikonsumsi 😂😂

Setelah menjalani semua hal-hal berat itu, sekarang aku merenung. Ternyata kemampuan manusia itu jauh lebih besar dari apa yang dia pikirkan. Kalimat "Break the limit" itu nyata. Ketidakmampuan itu kadang tercipta karena pemikiran kita sendiri yang membatasi kemampuan diri. Coba lakukan semaksimal mungkin, sebenarnya kita mampu menjalani lebih dari yang kita bayangkan.

Kadang mengeluh itu ga masalah, asal kita ga berhenti. Manusiawi untuk merasa lelah & ingin menyerah, karena kita bukan robot. Tapi ingat juga bahwa Allah ga memberi cobaan melebihi kemampuan hambaNya. Saat aku ingin berhenti, aku berusaha meresapi bahwa "Allah ga mungkin menempatkan aku di posisi sekarang ini kalau aku ga mampu menjalaninya." Jadi, ya, satu-satunya yang harus dilakukan saat benar-benar merasa ga ada kekuatan lagi adalah: kembali ke Allah, berdoa lebih banyak, memohon untuk disanggupkan menjalani sampai selesai.

Alhamdulillahirabbil 'alamin ... Allah kabulkan doa itu, Allah beri jalan terbaik yang sebelumnya aku pun ragu bahwa diriku mampu.

Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.
Ga ada kekuatan selain kekuatan Allah. Kita benar-benar cuma menjalankan peran sebagai hamba, dan Allah lah yang berkuasa membuat semua kesuksesan itu menjadi nyata.

***

Selamat sumpah dokter kepada seluruh teman-teman Sumdok 81 Universitas Lambung Mangkurat, terutama teman-teman seangkatan (Medulla 2015).

Aku sadar ini bukan akhir dari perjalanan, tapi justru awal dari sebuah usaha untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat bagi sesama. Saling mendoakan, ya, semoga Allah mudahkan selalu bagi kita untuk mencapai tujuan itu. Aamiin. 😊💖

Masya Allah kan, wa ma lam yasya' lam yakun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OSCE. Smt 3: END!

Berbaik-baik agar Baik