(Not) Your Home (Anymore)!

Kamu yang memulai, membuat semuanya seperti tidak akan berakhir, mengucap kata yang implisit seolah seperti janji, menumbuh-kembangkan harapan dengan subur.

Lalu apa? Pergi tanpa diminta, tanpa kata, tak ada lagi sapa, bahkan lupa aku siapa! Apa-apaan?! Ooh memang kau mungkin sedang mengalami tekanan batin. Ya, aku mentolerir kegilaanmu. 😊

Kau sendiri yang menghancurkan apa yang sudah kau bangun. Kau meninggalkan apa yang sudah kau buat. Pergi saja! Tinggallah di 'rumah baru' yang lebih nyaman. Aku jamin kau tidak akan betah.

Tapi, jangan pernah kembali karena kau tidak akan lagi diterima. Meski kau meraung mengaku tak bahagia di 'rumah baru', pintu 'rumah lama'mu tetap tidak akan terbuka! Jangan kembali jika kau tak mau disebut: memakan apa yang sudah kau muntahkan.

Kini 'rumah lama'mu sudah di kosongkan, siap dihuni oleh orang baru. Penuh bunga dipekarangan, banyak lukisan bahagia di dinding-dindingnya. Sekarang aku yakin rumah ini akan jauh lebih terawat.

Lalu apa? Kau mengetuk pintu 'rumah lama'mu, kau memohon untuk tinggal, menumpang, atau sekedar menginap beberapa saat. Tidak! Seluruh bagian 'rumah' ini tidak menerima orang yang telah pergi. Kenapa kau sempat memilih untuk meninggalkan? Sekarang dan seterusnya nikmati buah dari pilihanmu kala itu.

Satu pertanyaanku sebelum memintamu menjauh dari depan pintu 'rumah' ini; Aku pilihan keberapa dalam hidupmu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhirnya, Sumpah Dokter! (Flashback Koass)

OSCE. Smt 3: END!

Berbaik-baik agar Baik