Self Reminder

Pagi ini aku bangun seperti biasa. Gatau kenapa, suasana pagi ini sedikit sendu. Mungkin efek sunyi.

Lagi-lagi gatau kenapa, tiba-tiba aku berpikir bahwa tidak ada yang mampu bertahan dalam jarak. Ya, ini mungkin sedikit salah. Tapi aku pernah mengalami, mungkin memang bagian dari masa lalu yang teringat kembali. Refrain.

Aku juga tiba-tiba membuat kesepakatan dengan diriku sendiri bahwa banyak kebaikan tersia-sia karena mengejar yang lebih, lebih dan lebih. Mungkin benar bahwa untuk menyadari betapa berharganya sesuatu, kita harus kehilangannya dulu. Begitu juga dengan rasa dan seseorang.

Persepsi tentang yang "terbaik" hanya berdasar opini rasa. Sedang logika sering kali mati. Yang terbaik menurut rasa adalah apa dan siapa yang kita kejar habis-habisan.

Tanpa disadari sebenarnya ada yang lebih baik menurut logika; yang lebih dari sekedar mengejarmu habis-habisan. Namun juga memayungimu dengan syahdu, memberimu tanpa diminta, menemanimu dalam tangis duka karena apa dan siapa yang kau kejar.

Saat kau mengejar yang menurut rasamu itu terbaik, sadarlah bahwa ada yang lain yang juga mengejarmu tanpa lelah.

Karena, kadang yang memberimu the best things bukan yang paling kau kejar, tapi yang paling mengejarmu.

Komentar

  1. Dalem ๐Ÿ˜„
    Blog walking ahh ahahaha
    Cek blog ku dongs~
    Coretanhamna.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Dalem sis ๐Ÿ˜„
    Maen d blog aku dong wahaha
    Coretanhamna.blogspot.com :3

    BalasHapus
  3. Dalem sis,
    Liat blog aku juga dong ahaha
    Coretanhamna.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhirnya, Sumpah Dokter! (Flashback Koass)

OSCE. Smt 3: END!

Berbaik-baik agar Baik