Napak Tilas : Masa-Masa Olimpiade yang Tak Terlupakan

Di entri kali ini, saya akan me-reka ulang pengalaman masa lalu. Sebuah pengalaman yang di mana saya betul-betul bisa mengerti bagaimana sebetulnya perjuangan itu dapat dikatakan sebagai perjuangan atau hanya permainan. Pengalaman yang menyatukan rasa haru, senang, khawatir, lelah, bosan, sedih, kecewa, bangga, tenang, gelisah, wah pokoknya semua rasa bermunculan hingga menghasilkan pengalaman yang sepertinya tak akan terlupakan. Pengalaman yang sangat berharga!

Cukup sulit menyusuri jalan untuk memperoleh pengalaman ini, di mulai dengan langkah awal yang sebetulnya tak begitu saya hayati, tak banyak yang saya persiapkan untuk berekspedisi pada langkah awal. Namun, harapan saya tak pernah menciut. Walau saya sadar terkadang usaha saya tak sebesar harapan dan cita-cita, namun saya percaya kekuatan doa dan takdir dan nasib baik.
**
Sekitar bulan Juni-Juli 2011 waktu-waktu saya harus sedikit tersisihkan untuk sebuah hal yang susah, namun harus! Mungkin ini terkesan menyolot dan memaksakan diri, tapi, saya rasa itu hanya perasaan awal, dan akan berubah menjadi perasaan senang dan bangga setelah ada buahnya. Hari-hari saya dipenuhi berbagai persamaan, angka-angka, rumus-rumus, dan segala hal yang berbau matematika. Mau tak mau, saya harus lebih rajin membuka berbagai buku-buku matematika. Tak ada lagi yang bernama "Week End", hari Kamis dan Jum'at (hari libur, akhir pekan di Saudi) bukan lagi hari yang menyenangkan untuk sekedar tidur-tiduran, ataupun jalan-jalan. Sekolah menjadi tempat kedua bagi saya.

Setiap pulang sekolah di hari Rabu, teman-teman pasti memasang tampang girang, tapi bagi saya, hari Rabu adalah awal perjuangan untuk hal lain, selain prestasi di kelas. Mungkin sebagian orang akan berpikir, bahwa apa yang saya lakukan berlebihan, hanya membuang waktu, membuat kebebasan terkungkung. Tapi menurut saya, ini sebuah tantangan yang sangat sayang apabila terlewatkan begitu saja. Hitung-hitung untuk mengukur kemampuan diri.

Berbulan-bulan saya bernapas dalam kehidupan tanda week end. Waktu-waktu saya di hari Sabtu-Rabu dihabiskan untuk membolak-balik lembar-lembar buku pelajaran sekolah. Rabu malam, yang biasanya saya gunakan untuk tiduran sambil menikmati beberapa acara tayangan televisi, atau hanya chatting dengan teman, bahkan main game, kini saya isi dengan lembaran-lembaran soal, angka-angka, persamaa-persamaan, rumus-rumus matematika, dll. Memang terkadang memuakkan, tapi ni perjuangan. Saya malu jika harus mengalah pada hasrat yang ingin membawa diri saya pada akhir perjuangan yang memuaskan.

Setelah Isya (setiap Rabu malam) saya sudah gencar dengan senjata-senjata angka. Dengan banyak buku membundar mengelili pusaran tempat saya duduk, dan di lototi oleh layar laptop yang tajam, terus saya berusaha memecahkan setiap persoalan yang ada di hadapan, tertulis lurus berjejer di atas lembaran-lembaran soal. Lengkap dengan berbagai referensi, dan tambah lengkap dengan yahoo answer, namun sungguh sayang, di saat saya membutuhkannya dengan sangat, malah menjadi "Server not found". Huh, inilah makna dari kalimat: "Setiap perjuangan pasti ada halangan!" Sungguh setiap hal dalam pengalaman ini mengandung makna yang begitu dalam, menampung banyak pembelajaran yang perlu dikaji ulang secara lebih mendetail.

Hmmm, saya pikir cukup sampai di sini dulu ya. Bukan karena apa, tapi untuk menjaga agar yang membaca tak pusing karena entri ini begitu panjang, hingga menimbulkan kemalasan. :'(...jangan malas baca ya, lanjutan napak kilas ini akan saya sambung di entri berikutnya. Sekian dulu ya. Sampai jumpa di kelanjutan entri ini...:-h

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhirnya, Sumpah Dokter! (Flashback Koass)

OSCE. Smt 3: END!

Berbaik-baik agar Baik